Menjelajahi Dunia Selam Bebas (Freediving): Teknik Pernapasan dan Keamanan
Aktivitas menyelam bebas, atau freediving, menawarkan pengalaman unik berupa eksplorasi keindahan bawah laut dengan mengandalkan sepenuhnya kemampuan menahan napas. Ini bukan hanya sekadar olahraga, tetapi juga praktik penguasaan diri dan relaksasi yang intens. Kunci utama untuk berhasil Menjelajahi Dunia Selam bebas secara aman dan efisien terletak pada penguasaan teknik pernapasan yang benar dan penerapan protokol keamanan yang ketat. Tanpa penguasaan yang tepat, risiko yang mengintai di kedalaman dapat membahayakan nyawa.
Teknik pernapasan dalam freediving terbagi menjadi dua fase krusial: fase persiapan dan fase menahan napas (apnea). Fase persiapan, yang dilakukan di permukaan air, berfokus pada teknik Pernapasan Diafragma (diaphragmatic breathing). Penyelam diajarkan untuk menarik napas dalam-dalam menggunakan perut, bukan hanya dada, yang secara maksimal mengisi paru-paru dengan oksigen. Proses ini harus dilakukan secara perlahan dan santai untuk menurunkan detak jantung dan menenangkan sistem saraf, sebuah keadaan yang disebut sebagai relaksasi aktif. Di akhir fase persiapan, penyelam akan melakukan Final Breath atau napas terakhir yang penuh, sebuah proses yang idealnya dilakukan tanpa memaksakan diri secara berlebihan, guna mencegah hiperventilasi yang justru dapat mengurangi kadar karbon dioksida dan memicu risiko blackout di kemudian hari.
Setelah mengumpulkan oksigen, langkah awal untuk turun adalah dengan teknik Duck Dive. Teknik ini adalah gerakan menyelam menunduk yang mulus dan minim energi. Dari posisi telungkup di permukaan, penyelam akan menekuk pinggang 90 derajat, memasukkan kepala ke dalam air, mengangkat kaki lurus ke atas, dan membiarkan berat kaki mendorong tubuh secara vertikal ke bawah. Tendangan sirip (finning) baru dimulai setelah seluruh tubuh tenggelam dan berada dalam posisi streamlined (sejajar) untuk menghemat energi. Seiring dengan peningkatan kedalaman, masalah tekanan menjadi tantangan. Oleh karena itu, teknik Equalizing (penyeimbangan tekanan) pada telinga tengah, seperti dengan metode Valsalva atau Frenzel, harus dilakukan secara rutin dan dini sebelum timbul rasa sakit, biasanya dilakukan setiap beberapa meter penurunan.
Bagian yang paling vital saat Menjelajahi Dunia Selam bebas adalah faktor keamanan. Prinsip utama yang wajib diterapkan adalah Sistem Buddy (Buddy System): Never dive alone (Jangan pernah menyelam sendirian). Sistem ini mengharuskan setiap penyelam ditemani oleh seorang buddy (rekan) yang terlatih. Tugas buddy adalah mengawasi penyelam selama di permukaan dan, yang paling penting, saat penyelam kembali naik dari kedalaman. Menurut instruksi keselamatan yang dikeluarkan oleh Akademi Selam Profesional Nasional pada Jumat, 18 April 2025, buddy wajib fokus memantau penyelam pada fase kritis, yaitu mulai dari kedalaman 10 meter hingga penyelam sepenuhnya sadar di permukaan. Rekan harus siap siaga untuk melakukan penyelamatan jika penyelam mengalami Shallow Water Blackout (kehilangan kesadaran karena kekurangan oksigen) yang sering terjadi di dekat permukaan saat tekanan air berkurang. Dengan penguasaan teknik pernapasan dan komitmen pada prosedur keselamatan, kegiatan freediving dapat menjadi eksplorasi keindahan samudra yang memuaskan dan bertanggung jawab.