Pahlawan Nasional Baru? Kiai Abbas Buntet Cirebon Diusulkan
Wacana penetapan Pahlawan Nasional Baru kembali bergulir, dengan munculnya usulan nama Kiai Haji Abbas Abdul Jamil, atau yang akrab disapa Kiai Abbas Buntet dari Cirebon. Sosok ulama kharismatik ini diusulkan oleh berbagai kalangan, termasuk keluarga besar Buntet Pesantren dan Nahdlatul Ulama, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya yang luar biasa bagi bangsa.
Kiai Abbas Buntet dikenal sebagai ulama pejuang yang memiliki peran sentral dalam perjuangan kemerdekaan, terutama di Jawa Barat dan bahkan di Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Kisah-kisah keberanian dan karomahnya dalam memimpin pasukan Hizbullah dan Laskar Sabilillah menjadi bagian tak terpisahkan dari narasi perjuangan kemerdekaan, menjadikannya kandidat kuat Pahlawan Nasional Baru.
Lebih dari sekadar pejuang fisik, Kiai Abbas juga merupakan pelopor pendidikan pesantren modern. Beliau mendirikan sistem klasikal madrasah di Pondok Buntet Pesantren sejak tahun 1920-an, sebuah inovasi penting di tengah dominasi sistem pendidikan tradisional. Ini menunjukkan visi jauh ke depan dan kontribusinya pada pembangunan sumber daya manusia, yang menjadi salah satu kriteria Pahlawan Nasional Baru.
Anggota Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Cirebon, Mohammad Fathi Royyani, menyatakan bahwa dokumen pengusulan Kiai Abbas telah lengkap secara administratif dan historis. Bahkan, ada yang menyebut dokumentasi Kiai Abbas lebih lengkap dibandingkan tokoh-tokoh lain yang pernah diusulkan sebagai pahlawan nasional, memperkuat argumen untuk.
Pengusulan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional Baru ini penting tidak hanya untuk menghormati jasa-jasa beliau, tetapi juga untuk menanamkan semangat kebangsaan dan kepahlawanan kepada generasi penerus. Ini adalah upaya untuk mengakui dan mencatat peran vital pesantren dan ulama dalam sejarah perjuangan bangsa yang kerap belum sepenuhnya terangkat.
Pernyataan dukungan juga datang dari berbagai tokoh, termasuk Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015–2021, Helmi Faishal Zaini, dan Kepala Detasemen Khusus (Densus) 99 Banser, Ahmad Bintang Irianto. Ini menunjukkan luasnya dukungan terhadap pengakuan Kiai Abbas sebagai Pahlawan Nasional Baru.
Jika disetujui, Kiai Abbas Buntet akan menjadi representasi penting dari ulama pejuang yang tidak hanya berdakwah melalui ilmu agama, tetapi juga aktif memimpin perlawanan fisik dan intelektual demi kemerdekaan bangsa. Ini akan menjadi inspirasi bagi banyak pihak dan memperkaya daftar pahlawan nasional Indonesia.