Perilaku Sedentari harian adalah periode di mana atlet duduk, berbaring, atau menggunakan energi sangat rendah. Ini dapat menurunkan metabolisme tubuh secara keseluruhan. Mengurangi waktu duduk yang terlalu lama adalah langkah awal krusial untuk menjaga kondisi fisik optimal mereka.

Sesi latihan intensif tidak bisa sepenuhnya mengimbangi kerugian dari waktu statis yang berlebihan. Para atlet harus aktif bergerak di sela-sela jadwal latihan formal mereka. Kesadaran akan bahaya gaya hidup statis ini perlu ditanamkan secara rutin oleh pelatih.

Strategi Mengubah Kebiasaan

Mendorong atlet untuk sering beranjak dari posisi duduk bisa dilakukan dengan penyesuaian sederhana. Mereka bisa menggunakan meja berdiri atau melakukan peregangan ringan setiap jam. Ini memastikan aliran darah tetap lancar dan otot tidak kaku sebelum sesi latihan selanjutnya.

Pelatih KONI Kalbar harus memasukkan “jeda aktif” ke dalam rutinitas harian atlet. Jeda ini bisa berupa jalan kaki singkat atau latihan mobilitas spesifik. Mengubah kebiasaan lama ini membutuhkan komitmen kolektif dari semua pihak yang terlibat.

Memantau Waktu Statis Harian

Penggunaan teknologi seperti alat pelacak kebugaran dapat membantu atlet memantau total waktu Perilaku Sedentari. Data ini memberikan gambaran objektif yang bisa memotivasi mereka untuk lebih banyak bergerak. Pemantauan ini mendukung akuntabilitas pribadi atlet.

Menetapkan batas waktu harian untuk Perilaku Sedentari non-tidur adalah strategi yang efektif. Misalnya, membatasi waktu layar atau menonton televisi. Mereka harus memanfaatkan waktu luang mereka untuk kegiatan aktif yang minim tekanan fisik.

Mendukung Perubahan Lingkungan

Penyediaan ruang dan fasilitas yang mendorong gerakan aktif harus menjadi prioritas. Area lounge yang dilengkapi dengan peralatan peregangan atau jalur jalan kaki dapat membantu. Lingkungan mendukung merupakan faktor penting dalam keberhasilan jangka panjang.

Memastikan atlet memahami bahwa pengurangan Perilaku Sedentari adalah bagian integral dari pelatihan mereka. Ini bukan sekadar anjuran kesehatan, melainkan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif. Kesehatan prima mendukung performa juara mereka.